Cerpen Fiksi - An Overview

Raja kemudian kembali meminta sumpit tambahan dan memerintahkan setiap anak mematahkan tiga batang. Dengan susah payah, ada yang berhasil mematahkan, namun ada juga yang akhirnya menyerah.

karena merasa tersaingi, penyihir jahat itu dengan teganya melakukan sihir kepada anak itu, efek dari sihir itu membuat badan anak tersebut badannya penuh luka dengan bau yang sangat menyengat dan akhirnya tidak ada seorang pun yang mau mendekat kepadanya.

Dengan membaca cerita dari pengarang yang berbeda, siapa tahu kamu bisa mendapatkan ide tentang bagaimana membuat cerita dan gaya penulisan yang menarik dan cocok untukmu.

"Ya ampun.. oh iya aku lupa, ketinggalan di warung tempat kita makan tadi" jawabnya dengan rasa bersalah

Tiba pada suatu waktu ada pesta, dan anak ini dapat masuk dalam pesta tersebut, tapi beberapa orang mengusir dan mencaci maki. kemudian diseret keluar, ketika diseret ia berpesan kepada orang yang ada di pesta tersebut.

Pada saat itu juga, muncul sebuah bukit hijau di hadapan An Li. Saudagar itu agak takut, namun ia lalu mengikuti petunjuk pertapa tua tadi. Setelah An Li mendaki, ia menemukan setangkai mawar biru yang tumbuh di tanah.

Latar yang dimaksud tidak harus kejadian yang terjadi saat itu, namun bisa juga kejadian di masa lalu (

Di sebuah negeri Timur Tengah tempatnya 1001 malam terjadi, ada seorang pemuda bernama Abu Nawas yang membuat geger warga kerajaan. Ia mengaku mau terbang kepada orang-orang namun tidak ada yang percaya padanya.

“Ika, kedatanganku sama keluarga ingin mengajakmu kembali bersekolah sekaligus ikut kami ke Jakarta lagi.” kata Riska.

Mendengar perkataannya tersebut, singa pun terdiam seolah-olah ia mempersilahkan sang pemuda untuk menolongnya. Tak lama kemudian, kayu yang berada di punggung singa berhasil dicabut. Si pemuda langsung lari dengan cepat karena merasa takut dimakan singa.

“Aku senang seperti ini. Getah ini tidak menyakitiku. Aku akan merasa sakit jika kau lemparkan aku ke atas duri itu,” kata Kelinci Kecil sambil matanya mengerling ke arah duri pagar. 

Mereka terus mencari hingga sampai ke lantai dua kafe, di mana akhirnya mereka menemukan wanita yang mereka ikuti. Namun, keduanya tidak berani untuk berbicara dengannya dan Kumpulan Cerpen Fiksi hanya bisa mendengarkan dari kejauhan.

Meski begitu, Topan tetap semangat dan rajin membaca dari buku-buku yang ia pinjam dari temannya. Keesokan harinya sepulangnya dari menggembalakan kambing, ibu Topan keluar dari rumah dan langsung memeluk Topan. Katanya, Topan mendapat undangan untuk masuk ke sekolah dengan biaya yang gratis.

Pernah suatu ketika, ibunya mengajak ke salon untuk potong rambut. Nah, pada saat Ibu mengobrol kepada Kapster, terdengar bahwa Ibu meminta agar rambut Uswah dipotong pendek pada bagian poninya. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *